Sabtu, 29 Juni 2013

Bukannya gak bisa, mungkin semua butuh waktu...


Anyway, kali ini gue pengen nulis tentang kegelisahan banyak orang nih. Iya, tentang move on.

 




Move on kalo dibayangkan bisa semudah terbang, kalo dilakukan bisa semudah berjalan… ketika lumpuh.
Banyak banget orang yang gak bisa move on, ada juga yang gak mau move on, bahkan ada yang gak bisa dan gak mau move on. Yang baru-baru ini rame juga sekarang sering ada yang gak move on, padahal memiliki aja gak pernah. Aneh, kan?
Dari pernyataan gue tadi di atas, bisa ditarik kalo move on itu bukan cuma masalah bisa, atau mau. Tapi harus mau, dan harus bisa. Kalo salah satu aja nggak ada, bakalan sulit.
Setelah melakukan pengamatan pada pengalaman-pengalaman gue dan pengalaman-pengalaman orang lain, gue rasa ada beberapa faktor kenapa orang susah move on. Cekidot!
Sebenernya alasan “gak mau” dan “gak bisa” itu kurang masuk akal menurut gue, karena itu bukan alasan yang sesungguhnya. Selalu ada alasan-alasan lain di balik itu semua.

Ketemu Tiap Hari
Gimana bisa kamu move on dari orang yang tiap hari ketemu? Masih satu lingkungan? Pasti rasanya nyesek banget kamu putus dari orang itu, tapi liat dia setiap hari, entah karena satu kelas, satu organisasi, atau satu tongkrongan. Pokoknya nyesek deh.
Ini juga sering dijadiin ‘excuse’ buat gak move on. “Ah, ketemu tiap hari. Jadi, buat apa move on?”
Kadang herannya lagi, pas dia udah bisa move on duluan dengan punya pacar lagi, itu malah bikin kamu tambah gak bisa move on. Aneh.

Teman-Teman yang juga Temannya Dia
“Eh, lo udah putus sama dia?”
“Si [nama mantan] ke mana? Kok kalian gak pernah bareng lagi?”
Kalimat-kalimat kayak di atas dari temen-temen tuh yang bikin susah move on.
“Kok bisa? Kalian kan serasi banget?”
Apalagi kalo ditambah kalimat itu setelah tau kamu udah putus sama dia.

Penasaran
Masih ada yang belum terselesaikan. Sesederhana itu. Makanya ada orang yang gak pernah milikin dia aja susah move on dari dia, ya karena penasaran itu. Padahal kalo udah pernah milikin, mungkin malah jadi gampang move on.
Entah apa yang belum terselesaikan, intinya masih belum selesai. Sayangnya, ada yang menyalahgunakan rasa masih sayang orang lain untuk membalas dendam, misalnya dengan pura-pura gak bisa move on buat balikan terus bales semua perlakuan dia.

Faktor Eksternal yang Harusnya Gak Jadi Penghalang
Biar jelas, langsung gue beri contoh aja: gak dapet restu orang tua, beda agama, atau keduanya.

Sudah Terlalu Jauh, Sehingga Semuanya Terlalu Berharga
Sulit rasanya merelakan orang yang sudah terlalu banyak memberi kenangan, terlepas itu indah atau pahit.
Ini alasan yang paling sering dijadiin ‘pemakluman’ untuk orang buat gak move on.
Tapi mungkin lebih tepatnya mungkin bukannya gak bisa, tapi 'belum' bisa.

Yang lebih nyakitin lagi, kalo yang belom di-move-on-in udah "move-on" duluan.
iya gak sih?
hehehe

Kalo buat gue, yaudahlah. Mau kayak apapun, ya mungkin emang harus diikhlasin.
Mungkin udah jalannya begini.
Percaya deh, semuanya itu cuma masalah waktu. 

Because life must go on....

Minggu, 23 Juni 2013

Tugas Bahasa Indonesia #2


Proposal Penelitian Ilmiah 

"ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG
MARTABAK MANIS KAKI LIMA DI KOTA BOGOR"

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pada umumnya usaha terbagi menjadi dua bagian yaitu sektor formal dan sektor informal. Sektor informal dianggap lebih mampu bertahan hidup dibandingkan sektor formal. Hal ini disebabkan sektor informal relatif lebih mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain, khususnya menyangkut permodalan dan lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan usahanya (Korompis, 2005). Salah satu sektor informal adalah pedagang kaki lima (PKL). PKL sebagaiwirausahawan adalah aset negara yang harus diperhatikan dan dikembangkan potensinya. Selain untuk menyediakan kebutuhan masyarakat golongan menengah ke bawah, PKL membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan melalui penyerapan tenaga kerja secara mandiri bagi tenaga kerja yang memasuki pasar kerja.
PKL tersebar merata di seluruh kota di Indonesia, salah satunya adalah kota Bogor. Pemerintah kota Bogor melalui tim yang terdiri dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Satpol PP, DLLAJ, Dinas Tata Kota dan Pertamanan, Bagian Hukum, Bagian Ekonomi yang bekejasama dengan kecamatan terkait melakukan penataan PKL (zoning) agar teratur dan tidak merusak tata ruang dan keindahan kota. Sampai dengan tahun 2008 pemerintah
kota Bogor telah menetapkan 18 lokasi penataan PKL yang tersebar di berbagai tempat di kota Bogor. Zoning PKL di kota Bogor sampai dengan tahun 2008.
Penataan PKL di kota Bogor berdasarkan jenis usaha yang dominan pada masing-masing tempat dibagi menjadi tiga jenis usaha yaitu jajanan, warung makan dan tanaman hias semuanya berjumlah 495 pedagang. PKL yang berjualan jajanan sebanyak 267 pedagang tersebar di sembilan tempat di kota Bogor yaitu Jalan Bangbarung Raya, Jalan Siliwangi, Jalan Papandayan, Jalan Batutulis, Jalan Bina Marga, Jalan Abdulah Bin Nuh (Yasmin), Jalan Samping Dinas Tata Kota dan Pertamanan, Gang Selot (samping SMPN 1 Bogor) dan seputar Bundaran Air Mancur.
Pedagang martabak adalah salah satu bagian dari pedagang jajanan yang memiliki omzet cukup besar. Pada database PKL yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi kota Bogor tahun 2005 pedagang martabak berjumlah 30 orang dengan rata-rata omzet sebesar Rp 120.000 per malam. Keberadaan martabak sebagai jajanan yang mengenyangkan, tidak lepas dari persaingan, baik dari usaha sejenis maupun dari usaha makanan lainnya yang
sifatnya tradisional ataupun modern.
Pedagang martabak di kota Bogor dapat dikategorikan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah pedagang martabak yang memiliki ijin usaha atau disebut dengan Usaha Kecil Menengah (UKM). Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998 pengertian usaha kecil adalah kegiatan ekonomi Rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha
yang tidak sehat.

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:

(1). Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha (2). Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000 (Satu Milyar Rupiah) (3). milik warga negara Indonesia (4). Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar
(5). Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Persaingan yang ketat mengharuskan pedagang martabak membangun dan mempertahankan loyalitas konsumen yang telah didapatkan. Berkembangnya usaha ini dapat dilihat dari banyaknya pelaku, baik itu bersifat perorangan atau PKL yang berjualan di pinggir-pinggir jalan, emperan toko, terminal, stasiun dan pasar. Pedagang yang memiliki modal cukup, lebih memilih berdagang menetap di suatu tempat dengan tampilan tempat yang lebih baik, menarik dan bersih. Para pengusaha lebih berfokus pada kualitas, cita rasa tinggi, eksklusif (unik), pilihan yang beragam dan pelayanan yang memuaskan untuk menarik konsumen sekaligus pembeda dari usaha-usaha sejenis yang berada di pinggir-pinggir jalan.

1.2 Perumusan Masalah

Perkembangan usaha martabak yang semakin pesat di kota Bogor, menyebabkan usaha ini menjadi sumber orang dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Setiap pedagang berusaha untuk menciptakan berbagai macam martabak dengan berbagai macam rasa dan variasi. Banyaknya orang yang bergerak di usaha ini baik perusahaan dengan martabak bermerek ataupun perorangan dengan martabak kaki limanya sangat membantu konsumen dalam pemenuhan kebutuhan akan makanan, khususnya makanan jajanan yang mengenyangkan.

            Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah :

1. Bagaimana tingkat keuntungan usaha pedagang martabak manis (PKL) sebelum kenaikan harga bahan baku khususnya tepung terigu ?
2. Bagaimana tingkat keuntungan usaha pedagang martabak manis (PKL) setelah kenaikan harga bahan baku khususnya tepung terigu ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis keuntungan usaha pedagang martabak manis (PKL) sebelum kenaikan harga bahan baku khususnya tepung terigu.
2. Menganalisis keuntungan usaha pedagang martabak manis (PKL) setelah kenaikan harga bahan baku khususnya tepung terigu.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

1. Pengusaha martabak, penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran untuk mengetahui penerimaan dan keuntungan yang didapatkan baik sebelum dan sesudah kenaikan harga bahan baku khususnya tepung terigu .
2. Penulis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan, dan pengetahuan dalam usaha martabak.
3. Kalangan akademisi, sebagai bahan referensi atau sumber informasi untuk penelitian selanjutnya terutama dalam penyempurnaan dari penelitian ini.


      1.5 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan tentang teori-teori yang mendukung atau berhubungan   dengan penulisan ilmiah ini dan ruang lingkup tentang pedagang martabak,  keuntungan dan kesimpulan hipotesis sementara.

BAB III : PENUTUP
Pada bab ini merupakan penutup dari penulisan ilmiah yang berisi kesimpulan, saran, dan daftar pustaka.

Moderator

Definisi Moderator :
Adalah seseorang yang bertugas untuk memoderasi dan mengawasi jalannya diskusi yang menjadi tanggung jawabnya dengan Tujuan utamanya adalah agar diskusi dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan topiknya serta berlangsung secara kondusif. 
Tugas dan Tanggung Jawab Moderator :
Mengawal dan Mengawasi jalannya diskusi yang menjadi tanggung jawabnya agar berjalan sesuai dengan topiknya.
Seorang Moderator hanya menjadi Moderator di diskusi yang menjadi tanggung jawabnya saja
Moderator harus dapat menciptakan ide atau topik baru agar diskusi menjadi lebih hidup dan dinamis.
Memberi penjelasan dan bimbingan terhadap peserta agar mau suasana tenang namun tidak tegang
Memberi peringatan kepada peserta apabila terjadi kegaduhan yang tidak perlu
Melakukan tindakan agar diskusi bisa lebih fokus dan kondusif
Memberikan peringatan kepada member yang dianggap menyalahi peraturan dan atau dianggap mengganggu,
Menjalankan tugas dan tanggung jawab nya sesuai dengan Peraturan
Tugas moderator adalah mengendalikan jalannya diskusi,
Tugas pertama Moderator adalah membuka jalannya presentasi, diskusi, seminar, lokakarya.
Mengawal proses diskusi agar berjalan sesuai yang dinginkan
memberi arahan kepada peserta.
mengucapan Selamat Datang Peserta
menguraian singkat latar belakang dan tujuan presentasi
mempererkenalan Penyaji dan Tema Presentasi
menentukan waktu dan mekanisme tanya jawab
Mengundang Pembicara menyajikan presentasi
merangkum umum inti presentasi penyaji yang telah di catat notulis
Mengundang pendengar untuk bertanya
mengucapan terimakasih kepada penyaji dan pendengar
menutup sebuah presentasi, seminar, diskusi, lokakarya.
Memastikan supaya diskusi tidak melenceng dari topik yang bersangkutan
Menciptakan suasana nyaman dan kondusif untuk berinteraksi dan menyampaikan makalah
Menjaga ketenangan peserta diskusi
Menjadi contoh yang baik bagi para peserta diskusi
memberikan jalan tengah apabila terjadi konflik yang berkepanjangan  
SUMBER :
 

My appreciation for you....

Hola haloooo^^
Balik lagi nih gue nulis blog yg 'out of topic' dari tugas-tugas kampus.
And theeeenn, sekarang gue lagi iseng mau mau bahas tentang sohib, sahabat yang udah gue anggap sekaligue sebangai keluarga :))

Sebut saja mereka dengan >>> Ayu Sri Rahayu dan Niken Wulandari.
Sekedar flashback aja nih, kita bisa ketemu gara-gara kita sama sama didaftarin di sekolah menengah yang sama, di Bogor.
Tadinya sih, gue gak tinggal dibogor, trus gara-gara pindah mangkanya masuk di salah satu SMA Swasta dibogor.

Awal perkenalan, kita masuk di salah satu gugus. Gugus ini dibentuk buat OSPEK siswa/i baru coy.
and theeeennn????
gue masuk di gugus 2. Saat itu, tahun 2007 deh kalo gak salah yaaa...

Singkat cerita,ternyata pas pembagian kelas sepuluh gue ini sekelas sama mereka juga.
tapi belom deket banget. yaaa cuma kenal nama sama muka aja.
terlebih kita beda ekstarkulikuler.
Gue ambil padus, kalo ayu ambil paskibra, kalo niken? gue gak tau-_- hehehe

selama 3tahun menempa ilmu jadi anak SMA, dan selama 3tahun berturut-turut pula gue menjabat sbg sekretaris kelas, awalnya memang gue ini gak sebangku sama mereka.
yuk kita chekidoooot dulu tentang mereka ^^


HALO, PERKENALKAN. INI SOBAT SAYA BERNAMA AYU SRI RAHAYU:)))


Dia lahir di Bogor, tanggal 8 juli 1992.
Dan bernanma Facebook alay : Ayu sukasukasama vierra. HAHAHAHAHHAA
tapi tenang, akun  fb tersebut sudah di hack pas kelas 3SMA
Pas waktu kelas satu, dia selalu duduk dibelakang saya.
walaupun begitu, tetep aja gue gak deket sama dia dulunya. ibarat nya mah, beda 'geng'.
setau gue, dia dari kecil emang udah make kerudung.
tapi, kalo dulu pas jaman SMA, make kerudungnya pas ke sekolah aja.
kalo pergi-pergi, dibuka.

Semenjak lulus SMA deh kayaknya, dia mulai serius make kerudungnya.
dan, kalo kemana-mana gak pernah lepas kerudung.
Termasuk kalo foto. Alhamdu? Lillaaaahh...

Next...
masuk ke >>> NIKEN WULANDARI :)))


Permpuan yang agak ke-banci-banci-an. hahahha
lahir di Solo, tanggal 15 November 1992.

KOK BISA TINGGAL DIBOGOR????
iya, niken pindah ke bogor pas lulus SMP. Dan kebetulan disekolahin yang sama, sama gue.

Dan tentunya bernama Facebook alay : Niken Sii Lotuss Cupidd
HAHAHAHAHHA
untung sekarang nama fbnya udah ganti.
jadi nama aslinya.

Hobi : di-php-in.

Gue kenal dia, yaaa semenjak masuk dikelas X-B.
tapi dulu mah gue sempet gak suka sama dia brooo.
soalnya, si niken ini paling pinter dikelas waktu itu.
dan dia ini pelit banget kalo soal nyontek-____-
Hih! mangkanya gue sebel bangeeet.

Bentar, kita cekidot dulu foto-foto jadul gue sama mereka^^

Ini foto, diambil dirumah Raden Jatnika. Pada tahun 2009.
 Sekarang, percaya-kan kalo saya pernah kurus? :')))

Kalo foto yang ini, diambil pas study tour sekolah dari DPR-MPR terus ke Keong mas, TMII.
  
 

Duh, gue ngeupload foto-foto ini jadi flashback banget...
hahahhahaaaaaaa
Anyway, sekarang udah hampir 6tahun kita temenan.
gak berasa ya :")

emang sih, kemana mana gue selalu sama mereka.
seneng, susah bareng bareng.
beli bakso pak sabar, mie ayam ocoy, 'nyemen' bareng, sampe ngutang juga jadi^^

abis pulang sekolah, emang gue selalu main.
tiada hari tanpa main. entah kenapa, gue bener-bener nikmatin banget masa alay waktu itu.hahahhaaaaa

Mereka ini, waktu zaman gue sekolah dulu,  adalah bukan anak gaul, famous, bahkan kaya.
Tapi yg jelas, gue bertemen sama mereka ini gak liat dari itu.
karna ada beberapa hal, yang memang gak bisa dilihat dari nateri.
Rasanya, susah rame-rame lebih enak dari pada susah sendirian kan???
hihihi sok bijak amat yeee gue :|

anyway, pas kelas 2 gue juga sempet didulat buat main angklung sama anak-anak IPA 3 buat perpisahan kakak kelas waktu itu...
check!




harus make batik ciyynnn.



BALIK LAGI KE TOPIK UTAMA>>>
selesai menimba ilmu disekolah tercinta dan terlepas dari kelas XII - IPA 3 #asiik~
sempet sedih yaaa.
gara-gara kita beda kampus.

Ayu sama gue, sempet nyoba STAN, STIS, termasuk SNMPTN.
jujur aja, gue pribadi sih nyoba STAN sama STIS gara2 disuruh sama bokap gue. bokap nyuruh gue ikut sekolah kedinasan gitu.
 Padahal, gue sama sekali gak suka sama kampus yang terikat sama pemerintah. emang enak sih gratis, tapi kaannn...............otak gue nyampe-___________-"

skip.
niken?
niken udah keterima di D3 IPB jurusan GIzi lewat jalur akademik.

sampe pada akhirnya gue ikut snmptn sama ayu + sahdam, dan gak dapet jugaaaa...
gue mendaftar di kampus tercinta gunadarma <3 p="">Sahdam?
sahdam masuk di perbanas.
dan ayu?
ayu tetep nyoba test masuk IPB.

HASILNYA?
alhamduliilllaaaah ayu keterima di D3 IPB.


Sebenernya sih, gue iseng aja nulis ini.
lagi gak ada kerjaan.
hehehe

ini ada beberapa foto jaman dulu.
Halo ayu, Halo niken.
Inget foto ini gak? :D

HAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAAAAAA


INGAT KAH KALIAN SAMA FOTO INI????????
HAHAHHAHAHA

dan inilah foto kami sekarang ~~~\o/






hehehhee
so?
what do you think? :)))

Namanya persahabatan, yaaa gak selalu mulus aja sih.
pasti pernah yang namanya ngalamin beda pendapat, masalah, dll.

pernah juga gue rada 'slek' sama niken.
hampi 1tahun ga pernah konta. yaaa gak karena ada masalah aja sih,
tapi karena doi sibuk juga sama kuliahnya waktu itu, jadi gak pernah ketemu.

namanya juga temen, lama lama pasti timbul rasa kangen main bareng, bercanda, sharing, dll.
rasanya, nyari musuh itu lebih gampang daripada nyari sahabat kayak mereka, kan?

Terima kasih Tuhan, telah mempertemukan Ayu Sri Rahayu, Niken Wulandari dengan Shabrina Syella Aprilia.
per-eratlah telai persahabatan kami, sampai kita tua nanti. Amin...

Rabu, 19 Juni 2013

Penggunaan Kata Hubung

Sesering apakah kalian menemukan kata dan, atau, sebab dan karena? Pasti sering bukan? Kalian tahu termasuk jenis apakah kata-kata yang telah disebutkan diatas? Jawabannya adalah sebagai kata penghubung.

Kata penghubung atau kata sambung bertugas menghubungkan dua kata atau kalimat (klausa). Dalam bahasa Indonesia, kata penghubung dibagi dalam lima kelompok.
1. Kata Penghubung Koordinatif
Kata penghubung yang menghubungkan dua unsur atau lebih, yang sifat atau kedudukannya sama. Kata penghubung koordinatif, antara lain dan, atau, serta tetapi. Kata dan digunakan untuk menandai hubungan penambahan. Kata atau digunakan untuk menandai hubungan pemilihan. Kata tetapi digunakan untuk menandai hubungan perlawanan.
Perhatikan contoh berikut!
1. Karena terlalu asik bermain dan bercanda, mereka lupa mengerjakan tugas.
2. Bahan masakan ini dapat diganti dengan ikan atau daging sapi.
3. Mereka berlarian menuruni tangga, tetapi hanya dia yanng diam membatu.
4. Kata Penghubung Subordinatif
Kata penghubung yang menghubungkan dua kalimat atau lebih, yang kedudukannya tidak sama. Dalam kalimat tersebut terdapat anak kalimat dan induk kalimat. Berikut ini kalimat yang termasuk kalimat penghubung subordinatif.
1. a. Kata penghubung yang menunjukkan waktu: setelah, sebelum, ketika, sementara, sehingga, sampai.
2. b. Kata penghubung yang menunjukkan syarat: jika, asalkan, manakala.
3. c. Kata penghubung yang menunjukkan pengandaian: seandainya, umpama.
4. d. Kata penghubung yang menunjukkan perlawanan: meskipun, kendatipun, biarpun.
5. e. Kata penghubung yang menunjukkan tujuan: agar, supaya, biar.
6. f. Kata penghubung yang menunjukkan kemiripan: seolah-olah, seperti, seakan-akan, sebagaimana.
7. g. Kata penghubung yang menunjukkan akibat: sebab, karena.
8. h. Kata penghubung yang menunjukkan penjelasan: bahwa.
9. i. Kata penghubung yang menunjukkan cara: dengan.
10. Kata Penghubung Korelatif
Kata penghubung yang menghubungkan dua kata, frase, atau klausa, yang mengandung kedudukan sama. Dibawah ini dapat Anda lihatbeberapa kalimat yang mengandung kata penghubung korelatif.
1. Baik pelatih maupun mahasiswa berlatih dengan tekun.
2. Apakah ditranfusi atau tidak, itu urusan dokter.
3. Entah berhasil, entah tidak, yang jelas ia tetap menolong korban itu.
4. Jangankan orang lain, ibunya pun tidak bisa menghalangi niat anaknya untuk masuk grup band tersebut.
5. Kata Penghubung Antarkalimat
Kata penghubung yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Kata-kata yang termasuk konjungsi antarkalimat ialah walaupun, sekalipun demikian, sesudah itu, selanjutnya, selamanya, kemudian, sebaliknya, bahkan, akan tetapi, dengan demikian, serta oleh karena itu.
1. Kata Penghubung Antarparagraf
Kata penghubung yang menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf berikutnya. Kata penghubung ini ditandai oleh kata (a) adapun, mengenai serta (b) alkisah, konon.
Kelompok kata penghubung (a) sering digunakan di dalam bahasa Indonesia. Kelompok kata (b) umumnya terdapat pada naskah karya sastra lama.






sumber :  http://ramlannarie.wordpress.com/2010/08/27/penggunaan-kata-hubung/

Senin, 17 Juni 2013

PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM EJAAN BAHASA INDONESIA

                Kita berada di negara Indonesia yang banyak suku bangsanya, mungkin ratusan banyaknya karena Indonesia negara kepulauan yang wilayahnya cukup luas. Untuk mempersatukan bahasa supaya setiap suku bangsa salin gmengerti satu sama lain yang di maksudkan maka kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun dalam berbagai suku masih banyak wilayah yang tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia di karenakan tenaga pengajaran yang kurang karena wilayahnya di pelosok sehingga transportasi yang ada kurang memadai.
Untuk itu kita mulai dengan dengan memahami berbagai tanda baca yang di gunakan dalam bahasa Indonesia.
Ini adalah berbagai macam tanda baca yang ada dalam Bahasa Indonesia.


1.   TITIK 

Titik atau perhentian akhir biasanya dilambangkan dengan (.). Tanda ini lazimnya dipakai untuk :
1.Menyatakan akhir dari sebuah tutur atau kalimat.

Contoh:
*   Hewan kurbanitu telah di sembelih semua.
*   Jangan selalu mengikuti kehendak orang lain.
*   Berlari mengerjar layang – layang.
 
Karena kalimat tanya dan kalimat perintah atau seru mengandung pula pengertian perhentian akhir, yaitu berakhirnya tutur, maka tanda tannya dan tanda seru yang digunakan dalam kalimat-kalimat tersebut selalu mengandung sebuah tanda titik.

Contoh:
*   Apa yang hendak kamu cari?
*   Mengapa orang tersebut dapat sukses?
*   Dimana harta karun itu berada?

2.Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan singkatan kata atau ungkapan yang sudah lazim. Pada singkatan kata yang sudah terdiri dari tiga huruf atau lebih yang dipakai satu titik.

Contoh:
*        a.n. (atas nama)
*        Dr. (Dokter)
*        H. (haji)
*        Ir. (Insinyur)
*        u.b (untuk beliau)
*        Kol. (Kolonel)
*        dkk. (dan kawan-kawan)
*        M.Sc. (Master of Science)
*        dll. (dan lain-lain)
*        S.H. (Sarjana Hukum)
*        dst. (dan seterusnya)
*        Drs.(Doktorandus)
*        tsb. (tersebut)
*        M.A.(Master of arts)
*        Yth. (yang terhormat)
*        Spd. (sarjana pendidikan)

Semua singkata kata yang menggunakan inisial atau akronim tidak menggunakan titik : DPR, MPR, ABRI, Hankam, Kopkamtib, ampera, Lemhanas, dsb.

3.Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang menunjukkan jumlah; juga dipakai untuk memisahkan angka jam, menit dan titik .

Contoh:
*        10.000
*        125.000
*        pukul 5.45.42 (pukul lima 45 menit 42 detik)
*        pukul 02.00 (pukul 2 tepat)


2.     KOMA

Koma atau perhentian antara yang menunjukkan suara menarik ditengah-tengah tutur, biasanya dilambangkan dengan tanda (,). Disamping untuk menyatakan perhentian antara (dalam kalimat), koma juga dipakai untuk beberapa tujuan tertentu.
Dalam hal-hal berikut dapat digunakan tanda koma :

1. Untuk memisahkan bagian-bagian kalimat, antara kalimat setara yang menyatakan pertentangan, antara anak kalimat dan induk kalimat, dan antara anak kalimat dan anak kalimat.
Contoh:
*        Amiir sudah bernagkat ke kampus pagi – pagi, tetapi ia masih saja tertinggal kereta. Mereka bukan mengerjakan apa yang diperintahkan, melainkan bermalas-malasan.
*        Ada berbagai macam sayuran di kerbun diantaranya sawi, kangkung, bayam, brokoli.
Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa dalam usaha penyempurnaan ejaan bahasa Indonesia, lebih dahulu harus ditentukan secara deskriptif tata fonem bahasa Indonesia sebelum dilakukan pemilihan huruf bagi fonem-fonemnya.

2. Koma digunakan untuk menandai suatu bentuk parentetis (keterangan-keterangan tambahan yang biasanya ditempatkan juga dalam kurung) dan unsur-unsur yang tak restriktif :
Contoh:
*   Pertama, tulislah nama, NPM dan kelas.
Kedatangannya, seperti yang diinginkan dari dulu, tidak disambut dengan upacara besar-besaran.

3.Tanda koma digunaka untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat mendahului induk kalimatnya, atau untuk memisahkan induk kalimat dengan sebuah bagian pengantar yang terletak sebelum induk kalimat.
Contoh:
*   Bila matahari terik ibu akan menjemur kerupuk.
*   Karena senang, ia pergi berkeliling menggunakan sepeda.
*   Sebagai pembaca doa, maka kami persilahkan untuk meju ke atas panggung

4.Koma digunakan untuk menceraikan kata yang disebut berturut-turut :
Contoh:
*        Pak Burno memeli segulung tali, selembar papan triplek dan 1 sak semen
.
5.Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan transisi yang terdapat pada awal kalimat, misalnya : jadi, oleh karena itu, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi, disamping itu, dlsb.
Contoh:
*   Walaupun sulit, tetap saja apabila belajar akan menjadi mudah di pahami.

6.Koma selalu digunakan untuk menghindari salah baca atau keragu-raguan.
Contoh:
*   Meragukan : Dijalan raya kelihatan ramai.
J e l a s : dijalan raya, kelihatan ramai
.
7.Koma dipakai untuk menandakan seseorang yang diajak bicara.
Contoh:
*   Saya berharap, anak saya menjadi anak yang berbudi baik.

 8.Koma dipakai juga untuk memisahkan aposisi dari kata yang diterangkan.
Contoh:
*        Presiden Soekarna adalah presiden pertama Indonesia, dia berjuang dengan sekuat tenaga. 

9.Koma dipakai untuk memisahkan kata-kata afektif seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari bagian kalimat lainnya.
Contoh:
*   Aduh, betapa senangnya dapat nilai bagus.
*   Wah, sungguh indah pemandangan itu.

10.Tanda koma dipakai untuk memisahkan sebuah ucapan langsung dari bagian kalimat lainnya.
Contoh:
*   Kata ayah, “saya akan menangani semua masalah yang ada”.

11.Koma digunakan juga untuk beberapa maksud berikut:
a. Memisahkan nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tinggal.
b. Menceraikan bagian nama yang dibalikkan (untuk referensi, misalnya).
c. Memisahkan nama keluarga dari gelar akademik.
d. Untuk menyatakan angka desimal.
Contoh :
*        Apabila anda ingin bertemu dengan saya, harap melapor ke bagian : personalia.
*        Veronia, Kamila ( namanya sebenarnya Kamila Veronika )

3. Tanda Seru (!)
·           Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaa, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh :
*        Jangan ganggu anak itu !

4. Tanda Titik Koma (;)
Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:
  • Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara
  • Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
5. Tanda Titik Dua (:)
Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut
  • Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
  • Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
  • Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
  • Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman. antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh :
*        Nama – nama burung : pipit, rajawali, elang, kasuari.
6. Tanda Hubung (-)

Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
  • Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris,
  • Menyambung unsur-unsur kata ulang
  • Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing
Contoh :
*   Air yang jatuh dari langut di sebut air hu-
jan.

7.  Tanda Kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut
  • Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
  • Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
  • Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan
Contoh :
*        Dapat (bisa)
*        Emapt (empat).

8. Tanda Kurung Siku ( {..} )
 Tanda kurung siku digunakan untuk:
  • Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
  • Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
Contoh :
*   Himpunan A {1,2,3,4}.

9. Tanda Petik ("...")
Fungsi tanda petik adalah:
  • Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain
  • Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
  • Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh :
*   Ibu berkata “jangan main jauh-jauh”.

10.  Tanda Petik Tunggal ('..')
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsiL
  • Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
  • Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing
Contoh :
*   File tersebut harus di ‘save’ di dalam folder yang baru.

11.  Tanda Garis Miring (/)
  • Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
  • Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat
Contoh :
*        IV/III/2012 (nomor surat 4, bulan 3 tahun 2012).

12.  Tanda Penyingkat (Apostrof) (')
  • Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.  


Sumber :  http://fitriapratiwi.blogspot.com/2012/10/penggunaan-tanda-baca-dalam-ejaan.html