Minggu, 10 Maret 2013

Tugas Bahasa Indonesia #2



Nama :

-          Shabrina Syella Aprilia (16110492)
-          Yesi Yunita (18110626)
-          Yunianingsih Laila (18110775)


Kelas : 3KA 06



PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

                        Kalimat efektif

                        ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimatdikatakanefektifapabilaberhasilmenyampaikanpesan, gagasan, perasaan, maupunpemberitahuansesuaidenganmaksudsipembicaraataupenulis.

                        Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri ataskata-katayang mempunyai  unsur SPOKatau kalimat yan gmempunyai ide atau gagasan pembicara/penulis.

Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:

1.Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)


2.Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)


3.Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)



4.Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)


Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.


CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF :

  1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.  

Contoh:

Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)

2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata

Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)

Contoh:

Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)

3.Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Contoh:

Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)

4. Kelogisan

Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh:

Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)

5.Kesatuan atau Kepaduan

Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

Contoh:

Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)

6. Keparalelan atau Kesejajaran

Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.

Contoh:

Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF

  1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya
  2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca yang dipikirkan penulisnya
·         Koherensi :
 
  Suatu kalimat efektif harus memiliki unsur Koherensi, yaitu perpaduan antar kata yang digunakan untuk membentuk suatu kalimat yang efektif.
Suatu kalimat bisa dikatakan memenuhi Koherensi bila terdapat subjek, objek, predikat dan keterangan di dalam kalimat tersebut

 
Contoh:

 
   "atas perhatian semua seluruhnya, kami ucapkan terima kasih."
Kalimat diatas bukan merupakan kalimat efektif, seharusnya: "atas perhatian semuanya, kami ucapkan terima kasih."

·         Paralelisme :

  Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat efektif dapat diartikan sebagai keparalelan kalimat. Yang berarti kalimat pertama dengan kalimat kedua memiliki penggunaan frase yang sama. Misalnya apabila pertama menggunakan imbuhan di-, maka kalimat kedua juga harus menggunakan imbuhan di-.

 
Contoh :

 
  "meja itu harus segera dirapikan, dibereskan, dan dilakukan pembersihan."
Kalimat diatas bukan merupakan kalimat efektif, seharusnya: "meja itu harus segera dirapikan, dibereskan, dan dibersihkan."

·         Kehematan :

  Kehematan disini maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lainnya yang dianggap tidak perlu tetapi tidak menyalahi kaidah dalam tata bahasa. Hal ini di karenakan, penggunaan kata yang berlebihan akan mengaburkan maksud kalimat.

 
Contoh :

 
  "karena dia tidak diajak, dia tidak ikut belajar dirumah ku."
Kalimat diatas bukan merupakan kalimat efektif, seharusnya: "karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku."

·         Penekanan :
 
  Gagasan pokok yang ingin ditekankan oleh pembicara biasanya dilakukan dengan memperlambat ucapan, melirihkan suara, dan sebagainya pada kalimat tadi.

 
Contoh :

 
  salah satu indikator yang menunjukkan tak efisiennya Pertamina, menurut pendapat Prof. Dr. Herman Yohannes adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai Pertamina dengan produksi minyak.

Variasi :

  Variasi disini untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang di mulai dengan subjek, predikat, atau objek. Ada yang panjang dan pendek.

 
Contoh :

 
Subjek pada kalimat awal: "Bahan biologis menghasilkan medan magnetis dengan tiga cara"
Predikat pada kalimat awal: "Turun berlahan-lahan kami dari kapal yang besar itu" 


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar